Kamis, 10 Mei 2018

Multimedia Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0


MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
            Nah baiklah readers pada posting kali ini kita akan membahas perbincanan yang cukup panas akhir-akhir ini guys,… yaitu mengenai “Multimedia Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0”, nah perlu diketahui bahwasannya revolusi Industri 4.0 merupakan suatu revolusi dalam industri pembuatan dunia yang menemukan dua dunia yang terasing selama ini, iaitu Teknologi Maklumat (IT) dan Teknologi Operasional (OT). Antara ciri-cirinya ialah penggabungan industri digital, menghubungkaitkan unsur digital dan fizikal, sistem pengeluaran yang berteraskan fizikal-siber dan Industri IoT (internet of things).
Dalam strategi Industri 4.0, komputer dan jentera akan disepadukan untuk melaksanakan fungsi dan tugas yang baharu dalam kilang pintar (smart factories), di mana robot akan disambungkan dengan sistem komputer dari jarak jauh yang dilengkapi dengan automasi yang berupaya untuk membaca, menginterpretasi sistem dan prosedur, membuat keputusan sendiri dan mengarah robot untuk bertindak, dengan input yang hanya sedikit daripada manusia. Untuk itu perlu diketahui perkembangan revolusi industry 4.0 ini, pada dasarnya perkembangan Revolusi Industri  pertama ditandai lahirnya mesin uap yang memacu berdirinya banyak pabrik sehingga sebagian besar masyarakat beralih dari bertani ke buruh pabrik. Revolusi Industri yang Kedua, ditandai dengan lahirnya teknologi listrik. Industri berkembang pesat dengan produksi massal melalui energi listrik. Revolusi Industri Ketiga ditandai lahirnya mesin kontrol komputer. Sementara Revolusi Industri yang Keempat, ditandai lahirnya mesin terkoneksi digital, inilah yang disebut era industri 4.0.
Konsekuensi era ini akan banyak profesi yang tidak berfungsi, jika tidak menyesuaikan keahliannya untuk bisa terkoneksi dengan cyber system. Pada era ini sebagian besar produksi dan  transaksi yang dilakukan manusia terkoneksi oleh sistem digital, yang diistilahkan Cyber Phisical System (CPS), Cyber Service, Cyber Object, Physical Objects. Di Jerman, era ini disikapi dengan sinergi yang baik antara perguruan tinggi dan lembaga riset, industri, dan pemerintah. Suport dari Pemerintah Jerman  berupa suport dana maupun SDM pendamping (UMKM, IT Scuritas dan  standarisasi arsitektur infrastuktur IT). Pemerintah Jerman juga menentukan prioritas pengembangan SDM, yang diarahkan pada pengembangan teknologi dan bisnis.

Menyongsong era industri 4.0, Eropa dan Amerika sudah berlari. Bagaimana dengan Indonesia? untuk bisa ikut berlari maka pengembangan SDM Indonesia hendaknya diarahkan pada upaya-upaya memacu pengembangan UMKM, kemampuan networking dengan perusahaan-perusahaan besar, melakukan transformasi bisnis melalui IT, dan menggali kreativitas dan inovasi layanan baru  IT. Kemudian, memperbaiki organisasi bisnis dan penguasaan big data, pengembangan industri dengan layanannya (misal industri pesawat dengan jasa maintenancenya), integrasi IT di semua bidang, prosentase SDM ahli engineering  dan penguasaan analisa data ditingkatkan. Disamping itu dibutuhkan ahli-ahli TI yang mampu berkolaborasi lintas bidang, semangat belajar seumur hidup karena perubahan yang sangat cepat, memacu masyarakat memiliki jiwa interpreneurship dan berani mengambil resiko. Didukung pemerintahan yang memiliki kebijakan memaksimalkan potensi daerah. Sementara sistem belajar era industri 4.0 antara lain : online learning, ujian online, learning analytics, bahan ajar menyesuaikan latar belakang (profil) peserta didik.

Dari kalian mungkin banyak yang bertanya-tanya mengapa diberi nama dengan istilah revolusi industry ? hal ini dikarenkan Industri 4.0 adalah tahap ke-4 dalam sejarah revolusi perindustrian global.seperti kita maklum, Revolusi Perindustrian adalah proses perubahan daripada ekonomi pertanian kepada ekonomi yang berasaskan industri dan penggunaan jentera perkilangan. Revolusi Industri 1.0 bermula di Great Britain pada kurun ke-18 dan selepas itu berkembang ke negara-negara lain. Ciri utama Revolusi Industri 1.0 ialah penggunaan jentera berkuasa wap. Berikut ini adalah sbeuah tahapan revolusi yang terjadi di dunia, yaitu sebagai berikut : 

Revolusi Industri 2.0 ialah penggunaan tenaga elektrik untuk menggerakkan jentera bagi pengeluaran berskala besar dan automasi di barisan pemasangan.
Revolusi Industri 3.0, lebih dikenali sebagai Revolusi Digital adalah bercirikan penggunaan komputer dan teknologi maklumat (IT) yang secara tidak langsung mengurangkan keperluan tenaga manusia dan digantikan dengan robot dan jentera untuk meningkatkan fungsi automasi di barisan pengeluaran. 
Revolusi Industri 4.0 menggabungkan teknologi maklumat (IT) dan teknologi operasional yang berteraskan sistem fizikal-siber dan Industri IoT (internet of things). Penggunaan tenaga manusia akan digantikan hampir sepenuhnya dengan robot yang dilengkapi dengan sistem dan prosedur yang boleh menginterpretasi dan membuat keputusan sendiri.
Perlu diketahui bahwasannya Saat ini kita berada di ambang revolusi teknologi yang secara fundamental akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, ruang lingkup, dan kompleksitasnya, transformasi yang sedang terjadi berbeda dengan apa yang telah dialami manusia sebelumnya.
Beberapa jenis model usaha (bisnis) di dunia sudah terkena dampak dari arus era teknologi digital dan otomatisasi yang memaksanya melakukan transformasi. Industrialisasi membutuhkan waktu 100 tahun untuk menciptakan suatu terobosanbesar. Sementara internet membutuhkan waktu 25 tahun untukberhasil secara komersial. Transformasi yang terjadi memangtidak terjadi dalam semalam, namun prosesnya semakin cepat dan semakin kompetitif. Kondisi tersebut menghasilkan perubahan ekonomi dan politik yang melahirkan suatu perekonomian global yang lebih terintergrasi. Selanjutnya perkembangan teknologi digital menciptakan lanskap global di internet, dimana orang bekerjasama tanpa tergantung zona waktu dan lokasi. Keadaan tersebut mendorong perubahan dalam organisasi dan  menjalankan bisnis global. Banyak organisasi bisnis (perusahaan) yang terhuyung dan ambruk karena gagal mengantisipasi danmengikuti perubahan-perubahan atau melakukan transformasi.  Contoh sederhana yang terjadi pada Kodak, Nokia, IBM, dan Yahoo.
Maka dari itu untuk terus meningkatkan daya saing UKM serta untuk mendapatkan peluang ekspor dan peluang bisnis lainnya salah satu cara atau strategi yang dapat digunakan adalah dengan pemanfaatan perkembangan Information and Communication Technology (ICT). Pemanfaatan ICT yang banyak digunakan adalah E-Commerce.
Lalu muncul pertanyaan bagaimana  cara Indonesia menghadapi  perkembangan teknologi yang signifikan tersebut ? Menghadapi Revolusi Industri 4.0  pemerintah dan rakyat Indonesia tahu apakah layak kita bersaing dengan bangsa lain yang  lebih dulu berinvestasi dalam sumber daya manusia yang lebih banyak menggunakan kreativitas otak dalam membuat dan merancang aplikasi internet dan digital?  Mengaca pada hasil riset Bank Dunia (World Bank)baru-baru ini menyatakan bahwa Indonesia perlu 45 tahun (hampir setengah abad) mengejar ketertinggalan dalam bidang  pendidikandan perlu 75 tahun untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan. Sementara daya saing Indonesia tahun 2017 masih ada diurutan 36 dari 137 negara. Artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikejar bila Indonesia mau eksis di Revolusi Industri tahap 4 ini.
Adanya pertemuan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan para stake holdernya seperti praktisi, dosen, guru, universitas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akhir tahun ini adalah langkah baik untuk mengurangi gap antara dunia industri dan pendidikan.  Link dan Match itu seharusnya bukan lagi jadi word of mouth, atau kata kunci yang hanya manis diucapkan tapi kurang darah saat diaplikasikan, namun harus jadi keharusan dan kewajiban pemerintah dan stake holdernya, agar angkatan muda yang bertambah banyak populasinya dalam beberapa tahun mendatang tahu apa yang menjadi tanggung jawabnya bukan hanya kepada keluarga saja tapi juga kepada negeri ini agar bangsa ini  tidak hanya jadi "pasar" melulu tapi penghasil produk berkualitas tidak hanya di dalam tapi juga luar negeri.
Langkah pemerintah juga seharusnya lebih cerdas dengan melindungi industri lokal dan berkembang dan memberikan kesempatan banyak tenaga kerja muda untuk magang dan berkarya dan ini seharusnya tercermin dengan cetak biru industri Indonesia yang harus dipenuhi dan ditenggat waktunya (deadline)  dan tidak perlu meniru langkah departemen lain seperti Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) yang setiap ganti pemerintahan dan menteri berganti kurikulum.
Revolusi Industri 4.0 berciri kreativitas, leadership (kepemimpinan) dan entrepreneurship (kewirausahaan) yang mendobrak "mindset" cara bekerja revolusi industri sebelumnya.  Dengan berciri efisiensi dalam komunikasi dan transportasi serta mengarahkan masyarakat untuk memecahkan masalah dengan sistem "one stop shopping"atau "one stop solution" diperlukan atmosfir dunia usaha yang lepas dari lilitan dan hambatan birokrasi  dan itu tidak hanya soal cara bekerja tapi juga mentalitas pegawai dan tenaga kerjanya. Dan pada gilirannya output revolusi ini banyak mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan seperti harga barang murah serta kesehatan terjamin bukan malah menambah beban ekonomi masyarakat dan memperbanyak pengangguran.

PERMASALAHAN :

1)      Jelaskan dampak yang di timbulkan dari munculnya revolusi industry 4.0 baik postif maupun negatifnya ?
2)      Jika dilihat dari sector industrinya, Indonesia masuk pada revolusi yang keberapa ? serta apakah Indonesia dapat menerapkan revolusi idustri 4.0 ?
3)      Jelaskan menurut pendapat anda ciri-ciri suatu Negara yang telah menerapkan revolusi industry 4.0 dinegaranya? Serta bandingkan dengan Negara yang belom menerapkan revolusi industry 4.0 ini ?






Share:

3 komentar:

  1. Saya akan menjawab pertanyaan kedua (2). Yaitu Jelaskan dampak yang di timbulkan dari munculnya revolusi industry 4.0 baik postif maupun negatifnya ?

    Jawabannya ; Dampak positif adanya revolusi industri bagi Indonesia:
    1. Banyak industri yang terbentuk di kota-kota besar.
    2. Pendidikan yang mulai dikembangkan saat itu.

    Dmpak negatif adanya revolusi industri bagi Indonesia:
    1. Terjadi diskriminasi sosial.
    2. Terjadi kapitalisme dalam perekonomian.
    3. Karena di Indonesia kaya akan sumber alam maka negara yang memiliki teknologi untuk mengolahnya datang dan merampas kekayaan alam

    BalasHapus
  2. Saya mencoba menjawab permasalahan 3.

    Indonesia sudah masuk pada Revolusi Industri 4.0. Penerapannya sudah dapat dilihat dari hadirnya aplikasi Go-jek, maraknya situs belanja online seperti Shopee, Tokopedia, dll. Kemudahan seseorang memperoleh pelayanan semudah menggenggam smartphone.

    BalasHapus
  3. Saya akan menjawab pertanyaan no 4
    Yaitu ciri2 nya mengintegrasikan dunia online dengan produksi industri. Ringkasnya, bayangkan sebuah pabrik pin tar yang di dalamnya mesin-mesin dan robot mampu bekerja menjalankan tugas-tugas rumit, bertukar informasi, saling mem beri dan menerima perintah secara otomatis tanpa melibatkan manusia. Semua proses produksi tersebut berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Semua obyek dilengkapi pe rangkat teknologi yang dibantu sensor mam pu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi.
    Kalau yang belum ciri2 nya tidak ada itu

    BalasHapus