Sabtu, 05 Mei 2018

Presentasi E-Learning


PERKEMBANGAN E-LEARNING
           
            Pada postingan ke-6 kali ini kita akan membahas mengenai “perkembangan E-learning” nih guys, pasti pada bertanya-tanya bukan mengapa harus kita membahas mengenai perkembangan E-learning, Karena pada zaman saat ini kita tidak bisa dipisahkan dari namanya E-learning, hal itu dikarenakan tuntutan perkembangan zaman saat ini, pada postingan sebelumnya telah dimembahas mengenai E-leraning, nah pada postingan kali ini  akan membahas E-learning secara singkatnya saja.
         Pada dasarnya perlu diketahui bahwasannya kebutuhan negara untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan sumber daya manusia melalui pendidikan tidak diragukan lagi akan tekanan yang berlanjut pada permintaan untuk e-learning, sebagai generasi kelima terbuka dan pembelajaran jarak jauh (ODL). Faktor tambahan yang beroperasi di negara-negara transisi frequesntly adalah peningkatan pesat dari populasi. Pencari Indonesia dan Asia Tenggara untuk biaya cara yang efektif dan efisien untuk menyediakan akses ke pendidikan pada semua jenjang selanjutnya akan membuat tuntutan lebih pada onepn dan jarak model pembelajaran (Jegede & Shive, 2001). Banyak orang Indonesia terus hidup di daerah pedesaan dan terpencil dan memiliki Demant signifikan untuk pendidikan, yang belum terpenuhi. Banyak Indonesia masih menghadapi ekonomi, geografis, serta kendala waktu untuk berpartisipasi dalam pendidikan konvensional formal. Di sisi lain, visi baru dari sistem pendidikan nasional telah menantang pendidikan tinggi untuk menyediakan pendidikan berkualitas untuk semua, dan untuk meningkatkan tingkat partisipasi dari 14,2% pada tahun 2005 menjadi 35% pada tahun 2025.
            Dalam konteks perubahan teknologi yang cepat dan pergeseran pasar dan kondisi ekonomi, pendidikan tinggi ditantang untuk memberikan kesempatan pendidikan yang meningkat tanpa manfaat dari peningkatan alokasi anggaran. Banyak instiutions pendidikan yang menjawab tantangan ini dengan terlibat dalam program pembelajaran terbuka dan jarak jauh (Bates, 2000), lebih lanjut dalam inisiatif e-learning. Dengan kemajuan ICT yang menawarkan pembelajaran yang efektif dan efisien mendukung di semua tingkat pendidikan dan dalam semua bidang pengetahuan, manifestasi lain yang muncul perkembangan percepatan berbasis ICT terbuka dan pembelajaran jarak jauh, yaitu, e-learning di seluruh bagian dunia (Khan, 2002).
            E-learning dipandang sebagai yang paling layak, murah, dan "mudah" mode pendidikan yang dapat membuka akses pendidikan bagi banyak siswa. E-learning juga dianggap mampu memberikan orang dewasa dengan kesempatan lain untuk pendidikan, sementara mencapai orang-orang yang kurang beruntung dibatasi oleh waktu, jarak, atau cacat, dan hampir memperbarui basis pengetahuan pekerja di tempat kerja mereka (Churton, 2006) . Di Indonesia, e-learning telah mendapatkan popularitas sejak awal tahun 2000, yang jika dirancang dengan baik dan kualitatif dapat memberikan kesempatan dan akses terhadap pendidikan yang berkualitas dalam skala lokal, nasional, dan global.
            Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, metode belajar dan mengajar juga mengalami perkembangan. Saat ini untuk meningkatkan  keefektifan belajar mengajar di sekolah atau kampus, dikembangkan suatu metode baru dalam dunia pendidikan yaitu dengan menggunakan metode e-learning. Pada elearning pihak pengajar maupun pihak yang belajar dihubungkan dengan internet menggunakan perangkat komputer. E-learning dipandang sebagai terobosan baru dunia pendidikan yang memungkinkan pembelajaran dilakukan secara mandiri tanpa terbatas ruang dan waktu.
     Penggunaan e-learning dalam dunia pendidikan tentunya tidak terlepas dari kelebihan dan kekurang. Adapun kelebihan penggunaan e-learning adalah sebagai berikut :
            1)      Kegiatan pembelajaran bisa dilakukan kapa saja dan dimana saja asalkan ada akses internet
2)     Tidak membutuhkan ruang khusus untuk tatap muka dan mempersingkat waktu pembelajaran, efisiensi waktu dan biaya.
3)     Kehadiran dan penilaian dapat dengan mudah dinilai dari keaktifan siswa dalam berpartisipasi pada kegiatan e-learning
4)  Pada pembelajaran e-learning siswa akan dituntut untuk lebih aktif karena penilaian didasarkan pada partisipasi siswa di forus e-learning
5) Meningkatkan kemampuan belajar mandiri, sehingga kualitas pendidikan tidak hanya bergantung pada pihak pengajar
6)      Mudahnya berkomunikasi, dan berbagi bahan ajar.
7)      Materi pembelajaran sangat mudah diakses dan dimiliki oleh setiap siswa.
8)      Meningkatkan kemampuan siswa dan guru terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi.
Adapun kekurangan dari pengguaan E-learning adalah sebagai berikut :
1)     Sulitnya mengontrol etos belajar masing-masing siswa, mereka yang malas tentunya akan sangat tertinggal dibelakang.
2)     Kesulitan bisa muncul sewaktu-waktu terdapat masalah pada koneksi internet.
3)  Model pembelajarannya terbatas hanya pada bentuk diskusi forum dan tanya-jawab soal. Sangat mungkin ada materi-materi tertentu yang tidak bisa disampaikan dengan e-learning. Misalnya pembelajaran yang memerlukan praktek
4)     Tidak semua daerah memiliki koneksi internet yang memadai
5)     Dibutuhkan fasilitas yang tidak murah untuk menjalankan kegiatan elearning.
6) Bagi pengajar dan siswa yang tidak familiar dengan penggunaan internet pembelajaran e-learning justru  bisa memperlambat kegiatan belajar mengajar.
7)  Menurunya kemampuan sosial siswa karena terbiasa melakukan interaksi secara tidak langsung
PERMASALAHAN :
1)      Menurut pendapat anda, seberapa yakinkah anda apakah penggunaan E-learning dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran ?
2)      Menurut pendapat anda, bagaimana cara mengatasi kekurangan dari E-learning ?
3)      Jelaskan dengan menggunakan bahasa anda, apakah E-learning dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk semua jenjang pendidikan ?
4)  jelaskan syarat-syarat pembelajaran dengan menggunakan e-learning ?




Share:

4 komentar:

  1. saya akan menjawab permasalahan yang kedua
    Cara mengatasi kelemahan E-Learning adalah dengan menyiapkan proses pembelajaran dengan baik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik saat menggunakan media E-Learning.
    Menurut Soekartawi (dalam Kedasih, 2007:3) hal ini mungkin dapat diatasi dengan cara :
    1. Disediakan forum untuk berdiskusi antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik,
    2. Diberikan keterampilan menguasai teknologi kepada pengajar
    3. Disediakan fasilitas jaringan dan koneksi internet di tempat-tempat pendidikan
    4. Disediakan software pembelajaran
    5. Adanya kebijakan yang mendukung pelaksanaan progran e-learning

    BalasHapus
  2. Saya akan menjawab permasalahan ke 3

    Pada zaman global sekarang ini, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan yang efektif dan efisien maka diciptakanlah e learning. E learning dapat memudahkan peserta didik dan juga pendidik dalam melakukan kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
    E learning sendiri merupakan pembelajaran jarak jauh yang dimana peserta didik dan pendidik tidak harus bertatap muka secara langsung untuk melakukan sebuah pembelajaran. E learning sudah banyak diterapkan dalam pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan. Tujuan dari E learning adalah untuk mempermudah pembelajaran dan dapat menghemat waktu dan biaya. Dalam penerapannya, E learning dapat efektif dalam menyampaikan pembelajaran namun terdapat juga kendala dalam penerapan E learning terhadap pembelajaran.

    BalasHapus
  3. Saya akan membantu menjawab permasalahan no 1

    Menurut saya E-learning sangat membantu siswa dalam belajar. Dengan e-Learning pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun (fleksibel).
    Jika biasanya para siswa diharuskan datang dan mengikuti pelajaran di kelas dan pada waktu yang telah ditentukan. Bayangkan saja, jika seorang siswa terpaksa tidak masuk karena mengikuti Kejuaraan Nasional di luar kota atau sakit yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk waktu seminggu misalnya. Pasti mereka ini akan ketinggalan banyak pelajaran kan?? Apalagi kalau yang terlewatkan itu bukanlah pelajaran, melainkan ujian. Namun hal itu tidak akan terjadi pada sistem pembelajaran E-Learning. Pembelajarannya bersifat fleksibel, kapanpun dan dimanapun.

    E-Learning memudahkan komunikasi pembelajaran antara guru dan murid agar lebih intensif. Sehingga jika ada yang tidak dimengerti bisa langsung segera ditanyakan, dan bagi siswa yang pemalu merasa lebih nyaman dengan bertanya personal ke guru tsb.

    Dengan adanya e-learning, siswa jadi lebih mandiri. Download materinya sendiri, belajarnya sendiri, lalu diskusi kelompok dengan teman-teman siswa lain, setelah itu jika ada pertanyaan dalam materi, langsung bisa tanyakan ke guru yang bersangkutan. Sehingga siswa diajarkan untuk mandiri dalam pembelajarannya, dan guru hanya sebagai pendamping siswa.

    BalasHapus
  4. Jawaban permasalahan no. 4 :

    Menurut saya yang menjadi syarat dasar bagi pendidik dan peserta didik adalah mampu menggunakan komputer (IT) karena pembelajaran e-learning ini pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh dengan menggunakan media yang berupa internet. Pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran tidak bertemu melainkan menggunakan sarana internet untuk berkomunikasi maupun untuk bertukar informasi, maka peserta didik maupun pendidik wajib dapat mengoperasikan komputer jika tidak maka pembelajaran e-learning ini bisa terhambat.

    · Namun lebih jauh kompetensi yang dimiliki pendidik dapat lebih dijabarkan sebagai berikut : lebih uptodate mengenai perkembangan teknologi maupun internet, memiliki penguasaan ilmu pengetahuan pokok dan pendamping, kreatif dan inovatif dalam mengemas maupun menyampaikan materi, mampu memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar, memiliki kemampuan dalam perencanaan dan perancangan desain pembelajaran e-learning, memiliki ketepatan dalam pemilihan bahan ajar dan program evaluasi online learning serta memiliki kemampuan dalam mengontrol jalannya proses pembelajaran. Sedangkan untuk peserta didik kompetensi dasar yang harus dimiliki dapat dijabarkan seperti : memiliki kemandirian yang tinggi, memiliki tanggung jawab, memiliki motifasi tinggi, interaktif serta kreatif dan inovatif
    · Syarat dasar yang berupa memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi berupa komputer dapat diajarkan atau dilatihkan, caranya adalah dengan mengadakan pelatihan komputer bagi guru-guru sehingga guru yang menjadi calon pendidik e-learning memiliki skill atau kemampuan yang cukup untuk menerapkan pembelajaran e-learning di kelasnya, sedangkan untuk peserta didik dapat dilatihkan atau diajarkan dengan kebiasaan pembelajaran yang menggunakan komputer di sekolah namun disertai dengan bimbingan. Selain itu di rumah orang tua dapat mengenalkan sejak dini kepada putra-putrinya mengenai teknologi komputer agar anak memiliki pengetahuan mengenai komputer. Namun tidak semua peserta didik memiliki komputer bahkan mengenal komputer maka dapat dilakukan sosialisasi komputer di desa-desa terpencil

    BalasHapus