Kamis, 05 April 2018

Teori Pemrosesan Informasi Berbantuan Media


TEORI PEMROSESAN INFORMASI BERBANTUAN MEDIA

            Hello…. Readers kembali lagi dengan postingan saya yang berikutnya yakni masih dengan tema yang sama yakni “ Media Pembelajaran Kimia ” dengan sub bab materi yang berbeda yakni mengenai “ Teori Pemrosesan Informasi Berbantuan Media ” dalam hal ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan pemrosesan Informasi berbantuan media. Nah, untuk pertama kalinya Pernahkah kalian berpikir ? ya semua orang pasti berpikir , nah apakah yang di maksud dengan berpikir ? Proses berpikir merupakan proses kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung oleh manusia  bagaimana otak bekerja dan informasi di olah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran.
Selai itu , Teori pemrosesan informasi juga dapat di katakan sebagai teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak . Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera.

Nah, untuk sekedar berbagai informasi nih bahwasannya Salah satu tokoh pelopor dari teori pemrosesan informasi adalah Robert Gagne yang memiliki nama lengkap Robert Milis Gagne, ia dilahirkan pada tanggal 21 Agustus 1916 di di North Andover, Massachusetts dan meninggal pada tanggal 28 April tahun 2002. Setelah lulus dari SMA, Gagne melanjutkan pendidikan di Yale University. 
Pada   tahun   1937    Gagne   mendapat    gelar   B.A  dari    di Brown University dan mendapat gelar Ph.D  di bidang  psikologi  pada tahun 1940. Robert Gagne adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan Amerika yang terkenal dengan penemuannya berupa The Condition Of Learning. Ia profesor psikologi dan pendidikan di Connecticut College untuk Perempuan (1940-1949), Pennsylvania State University (1945-1946),  Princeton (1958-1962), dan University of California di Berkeley (1966-1969), dan profesor di Departemen Penelitian Pendidikan di Florida State University di Tallahassee dimulai pada tahun 1969. Ia juga menjabat sebagai direktur penelitian untuk Angkatan Udara (1949-1958) di Lackland, Texas, dan Lowry, Colorado. Dia bekerja sebagai konsultan untuk Departemen Pertahanan (1958-1961),  dan di Kantor Pendidikan Amerika Serikat (1964-1966). Selain itu, ia menjabat sebagai direktur penelitian di Institut Penelitian Amerika di Pittsburgh (1962-1965). Diambil dari (Biography Robert Mils Gagnehttp://www.bookrags.com).
Dalam Teori pemrosesan informasi , Oleh karena karya sentral multimedia learning berlangsung dalam memori kerja atau working memory. Memori kerja digunakan untuk penyimpanan sementara dan memanipulasi pengetahuan dalam kesadaran pikiran aktif. Teori kognitif tentang multimedia learning dapat digambarkan dalam diagram berikut ini : 

Keterangan pada gambar :
Ø  Pada gambar Sisi kiri dari Memori Kerja mewakili materi mentah yang masuk ke dalam memori kerja; yakni, citra visual berupa gambar dan citra suara berupa kata-kata.
Ø  Sisi kanan kotak Memori Kerja mewakili pengetahuan yang sudah terkonstruksi di memori kerja – model – model mental verbal dan visual serta keterkaitan diantara mereka.
Ø  Kotak diujung sebelah kanan diberi label Memori Jangka Panjang saling terkait dengan gudang pengetahuan si murid. Tidak seperti memori kerja, memori jangka panjang ini bisa menampung sangat banyak pengetahuan dalam periode yang sangat lama.

Sedangkan , Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, sebagai berikut :
v  Memori Episodik, yaitu bagian memori jangka panjang yang menyimpan gambaran dari pengalaman-pangalaman pribadi kita.
v  Memori Semantik, yaitu suatu bagian dari memori jangka panjang yang menyimpan fakta dan pengetahuan umum 
v  Memori Prosedural adalah memori yang menyimpan informasi tentang bagaimana melakukan sesuatu.

Sistem Pemrosesan Informasi
Pada mulanya Gredler (2013:227) menyebutkan bahwa ada dua asumsi pokok yang mendukung riset pemrosesan informasi, yaitu sistem memori adalah pengolah informasi yang aktif dan terorganisasi serta pengetahuan sebelumnya berperan penting dalam belajar. Terkait dengan asumsi tersebut maka perlu dibahas tentang hakikat sistem memori manusia dan organisasi pengetahuan dalam memori jangka panjang.
Konsepsi awal tentang memori manusia menganggap bahwa memori hanya sekedar tempat penyimpanan atau kolektor informasi yang pasif selama periode waktu yang lama. Tetapi, pada tahun 1960-an periset mulai memandang memori manusia sebagai sistem kompleks yang memproses dan mengorganisasikan semua pengetahuan kita (Gredler, 2013:227). Disebutkan pula oleh Santrock (2009:359) bahwa memori atau ingatan adalah penyimpanan informasi di setiap waktu.
Sehingga dengan ini dapat ditarik benang merah bahwasannya cara kerja memori manusia meliputi tiga macam sistem penyimpanan ingatan, yaitu Memori Sensori (Sensory Memory), Memori Jangka Pendek (Short-Term Memory) dan Memori Jangka Panjang (Long-Term Memory). Konseptualisasi umum memori manusia digambarkan oleh Gredler (2013:231) dalam gambar 1.1 berikut ini.


a.      Memori Sensori (Sensory Memory)
Sensory memory atau sensory register merupakan komponen pertama dalam system memori. Sensori memory menerima stimuli atau informasi dari lingkungan (seperti sinar, suara, bau, dan lain sebagainya) secara terus menerus melalui alat penerima (receptor) kita. Receptor disebut juga dengan alat-alat indera. Informasi yang diterima disimpan dalam sensory memory kurang lebih dua detik (Baharuddin, 2007:100).
Masih dalam Baharudin (2007:100) disebutkan bahwa keberadaan sensory memory memiliki dua implikasi dalam proses belajar. Pertama, orang harus memberikan perhatian pada informasi yang ingin diingatnya. Kedua, waktu mendapatkan atau mengambil informasi harus dalam keadaaan sadar. Setelah respon diterima oleh sensory memory, otak mulai bekerja untuk memberikan makna terhadap informasi atau ransangan tersebut. Proses ini disebut Perseption atau memersepsi. Persepsi (pengenalan pola) terjadi; yaitu proses pemberian makna terhadap sebuah input stimulus (Schunk, 2012: 231). mengacu pada kelekatan makna pada input-input lingkungan yang diterima melalu panca indera (Schunk, 2012: 244).
Singkatnya bahwasannya informasi  masuk  ke  sistem  melalui  sensory register,  tetapi  hanya  disimpan  untuk  periode  waktu  terbatas.  Agar tetap dalam  sistem,  informasi  masuk  ke  working  memory  yang  digabungkan dengan informasi di long-term memory.   

b.      Memori Jangka Pendek (Short-Term Memory)
Short-term memory atau memori jangka pendek adalah sistem memori dengan kapasitas yang terbatas di mana informasi disimpan selama 30 detik, kecuali informasi tersebut diulang atau kalau tidak diproses lebih lanjut, karena jika diproses informasi bisa disimpan lebih lama (Santrock, 2009:364).
Pada dasarnya Short-term memory disebut juga sebagai working memory atau memori kerja. Baddeley (1993, 1998, 2000, 2001) dalam Santrock (2009: 365) menyatakan bahwa working memory seperti meja kerja pikiran tempat berlangsungnya banyak pemrosesan informasi. Working memory terdiri atas tiga komponen utama, yaitu putaran fonologis, working memory visual ruang, dan eksekutif sentral. Input dari memori sensori menuju putaran fonologis, di mana informasi tentang cara bicara disimpan dan pengulangan terjadi dan menuju working memory visual ruang, di mana informasi visual dan  ruang, termasuk imajinasi disimpan. Eksekutif sentral tidak hanya menggabungkan informasi dari putaran fonologis dan working memory visual ruang, tetapi juga dari memori jangka panjang.

c.       Memori Jangka Panjang (Long-Term Memory)
Long-term memory atau memori jangka panjang adalah jenis memori yang menyimpan banyak sekali informasi untuk periode waktu yang lama dalam cara yang relative permanen (Santrock, 2009: 366). Kapasitas memori jangka panjang manusia sangatlah mengejutkan dan efisiensi di mana individu-individu bisa mendapatkan kembali informasi sangatlah mengesankan. Menurut Baddeley (1998) dalam Schunk (2013:258) representasi pengetahuan dalam LTM tergantung pada frekuensi dan kontinguitas. Makin sering suatu fakta, peristiwa, atau ide dijumpai, makin kuat representasinya dalam memori. Selain itu, dua pengalaman yang terjadi berdekatan waktunya akan cenderung dihubungkan dengan memori sehingga ketika salah satunya diingatkan yang satunya akan teraktifkan. Maka, informasi dalam LTM direpresentasikan dalam struktur-struktur asosiatif. Asosiasi-asosiasi ini sifatnya kognitif, tidak seperti asosiasi dalam teori pengkondisian yang sifatnya behavioral (stimulus dan respon).
Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwasannya Memori Jangka Panjang (Long-Term Memory) merupakan Long Term Memory (LTM) diasumsikan :
·         Berisi semua pengetahuan yan telah dimiliki individu,
·         Mempunyai kapasitas tidak terbatas,
·         Sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau    
            hilang.
Dalam mengartikan penyampaian informasi dengan multimedia perlu dibedakan apa yang disebut dengan media pengantar, desain pesan,  serta kemampuan sensorik. Media pengantar mengacu pada sistem yang dipakai untuk menyajikan informasi, misalnya media berbasiskan media cetakan atau media berbasiskan komputer. Desain pesan mengacu pada bentuk yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya pemakaian animasi  atau teks audio. Kemampuan sensorik mengacu pada jalur pemrosesan informasi yang dipakai untuk memproses informasi yang diperoleh, seperti proses penerimaan informasi visual atau auditorial. Sebagai contoh, suatu paparan tentang bagaimana sistem sesuatu alat bekerja dapat dipresentasikan melalui teks tertulis dalam buku atau melalui teks di layar komputer (dua media yang berbeda), dalam bentuk rangkaian kata-kata atau kombinasi kata-kata dan gambar (dua desain pesan yang berbeda), atau dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan (dua sensorik yang berbeda).
Sebenarnya istilah desan pesan mengacu pada proses manipulasi, atau rencana manipulasi dari sebuah pola tanda yang  memungkinkan untuk mengkondisi  pemerolehan informasi. Penelitian telah menemukan  bukti bahwa desain pesan yang berbeda pada multimedia instruksional mempengaruhi kualitas performansi (Pranata, 2004). Beberapa teori yang melandasi perancangan desain  pesan multimedia instruksional ialah teori  pengkodean ganda, teori muatan kognitif, dan teori pemrosesan ganda. Menurut teori pengkodean ganda manusia memiliki sistem memori kerja yang terpisah untuk informasi verbal dan informasi visual, memori kerja terdiri atas memori kerja visual dan  memori kerja auditori. Teori muatan kognitif menyatakan bahwa setiap memori kerja memiliki kapasitas yang terbatas. Sedangkan teori pemrosesan ganda menyatakan bahwa penyampaian informasi lewat multimedia instruksional baru bermakna jika informasi yang diterima diseleksi pada setiap penyimpanan, diorganisasikan ke dalam representasi yang berhubungan, serta dikoneksikan dalam tiap penyimpanan . Temuan-temuan penelitian (Pranata, 2004) telah menguji kebenaran teori pengkodean ganda (dual-coding theory): terdapat dua buah saluran pemrosesan informasi yang independent yaitu pemrosesan informasi visual (atau memori kerja visual) dan pemrosesan informasi verbal (atau memori kerja verbal); kedua memori kerja tersebut memiliki kapasitas yang terbatas untuk memroses informasi yang masuk. Hal terpenting yang dinyatakan oleh teori muatan kognitif adalah sebuah gagasan bahwa kemampuan terbatas memori kerja, visual maupun auditori, seharusnya menjadi pokok pikiran ketika seseorang hendak mendesain sesuatu pesan multimedia.

Implikasi Teori Pemrosesan Informasi Terhadap Pembelajaran
            Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap proses pembelajaran akan dijelaskan yaitu sebagai berikut :
a)      Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang besar bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar dimulai dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik yang mengikuti performance pembelajar.
b)       Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama pembelajaran berfungsi mensupport yang terjadi pada pembelajaran.

Permasalahan :
1)      Bagaimana cara seseorang untuk dapat memiliki memori atau ingatan jangka panjang ? seperti yang kita ketahui bahwasannya ada sebagaian orang yang bahkan tidak ingat dengan nama temannya sendiri ! jelaskan dengan singkat.
2)      Jelaskan menurut pendapat anda, faktor apa yang mempengaruhi ingatan atau memori seseorang dalam mengingat suatu hal? Serta jelaskan ada beberapa kasus dalam proses pembelajaran dimana siswa yang sering bermain game namun mereka justru memiliki ingatan yang kuat? Jelaskan mengapa demikian dapat terjadi ?
3)      Menurut pendapat anda, bagaimanakah tips dan triknya agar memiliki ingatan jangka panjang dan tidak cepat lupa? Jelaskan beserta contoh !?

Share:

3 komentar:

  1. Saya akan menjawab nomor satu

    Secara ilmiah, fenomena mengapa orang sering lupa nama ini memang sudah sering dikaji. Menurut laporan Sciencedaily, kemampuan mengingat nama orang ternyata tidak ditentukan oleh kemampuan otak. Jadi bersyukurlah, bukan ingatanmu kok yang bermasalah. Profesor psikologi Kansas State University, Richard Harris menjelaskan bahwa semakin kamu tertarik pada seseorang maka namanya juga akan mudah kamu ingat. Begitu pula sebaliknya. Minum minyak ikan untuk meningkatkan daya ingatmu juga tidak akan begitu membantu kalau kamu sama sekali tidak tertarik pada orang itu. Jadi supaya bisa mengingat nama orang lebih lama, kamu juga harus meningkatkan level ketertarikanmu padanya.
    dalam otak kita, sejatinya ada memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek ialah memori yang digunakan saat kamu benar-benar fokus menangkap informasi kepada hal tersebut. Seperti saat kamu menghafal materi untuk ujian misalnya. Sementara itu, memori jangka panjang akan berkaitan dengan seringnya kamu berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama orang tersebut.
    ingatan jangka panjang tidak bisa dilatih agar semakin panjang memorinya. Yang bisa dilatih adalah kemampuan mengingat.

    Ingatan dapat diibaratkan kartu memori ponsel. Bisakah diperbesar kapasitasnya? Tidak. Tetapi bisakah kita usahakan agar masa pakainya awet dan tetap "segar" walau sudah bertahun-tahun? Bisa.

    Itulah yang bisa kita lakukan, yakni mempertahankan agar kemampuan memori kita tidak menurun seiring bertambahnya usia. Bagaimana caranya?

    Pertama, biasakan untuk mengingat. Setiap malam, ingatlah kembali apa yang Anda telah lakukan seharian. Setiap berkenalan dengan seseorang, ingatlah namanya. Setiap tahun, ingatlah apa saja yang telah Anda capai.

    Kedua, rajin-rajinlah membaca buku. Otak kita memiliki 100 milyar sel bernama neuron. Seluruh sel ini saling berhubungan satu sama lain ketika kita lahir. Namun sayangnya, secara alamiah "kabel" penghubung antar sel otak ini putus satu persatu jika kita tidak berpikir. Jika berpikir, kabel penghubung ini bisa terus tersambung. Jadi, isilah waktu luang Anda dengan cara membaca buku, bermain catur, serta kurangi melamun dan bergosip.

    Ketiga, rutin berolahraga. Kedengarannya lucu, tetapi ini fakta. Orang yang rutin berolahraga memiliki detak jantung yang sehat. Detak jantung yang sehat akan membuat darah pembawa oksigen bergerak dengan lancar ke otak. Dengan begitu, otak pun dapat bekerja dengan lebih baik saat mengingat informasi.

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalahan yang ke-3, "bagaimanakah tips dan triknya agar memiliki ingatan jangka panjang dan tidak cepat lupa"
    Ingatan jangka panjang itu tidak bisa dilatih agar semakin panjang memorinya. Yang bisa dilatih adalah kemampuan mengingat.
    Ingatan dapat diibaratkan kartu memori ponsel. Bisakah diperbesar kapasitasnya? Tidak. Tetapi bisakah kita usahakan agar masa pakainya awet dan tetap "segar" walau sudah bertahun-tahun? Bisa.
    Itulah yang bisa kita lakukan, yakni mempertahankan agar kemampuan memori kita tidak menurun seiring bertambahnya usia. Bagaimana caranya?
    Pertama, biasakan untuk mengingat. Setiap malam, ingatlah kembali apa yang Anda telah lakukan seharian. Setiap berkenalan dengan seseorang, ingatlah namanya. Setiap tahun, ingatlah apa saja yang telah Anda capai.
    Kedua, rajin-rajinlah membaca buku. Otak kita memiliki 100 milyar sel bernama neuron. Seluruh sel ini saling berhubungan satu sama lain ketika kita lahir. Namun sayangnya, secara alamiah "kabel" penghubung antar sel otak ini putus satu persatu jika kita tidak berpikir. Jika berpikir, kabel penghubung ini bisa terus tersambung. Jadi, isilah waktu luang Anda dengan cara membaca buku, bermain catur, serta kurangi melamun dan bergosip.
    Ketiga, rutin berolahraga. Kedengarannya lucu, tetapi ini fakta. Orang yang rutin berolahraga memiliki detak jantung yang sehat. Detak jantung yang sehat akan membuat darah pembawa oksigen bergerak dengan lancar ke otak. Dengan begitu, otak pun dapat bekerja dengan lebih baik saat mengingat informasi.

    BalasHapus
  3. Baiklah rini saya akan menjawab permasalahan anda no 2 :
    1. Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
    2. Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan.
    3. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan.
    4. Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada gilirannya akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran. Konsentrasi energi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan.

    Para peneliti menunjukan bahwa game bisa mengubah cara kerja otak,cara mengingat dan disini akan dijelaskan perubahan apa saja yang terjadi.Game komputer masa kini punya tema yang mendukung insting kita bertahan, berkuasa, dan perasaan emosional lainnya. Designer game pada saat ini mempunyai cara tersendiri dalam menciptakan sebuah dunia yang menarik dengan tantangannya yang mampu merangsang otak agar bisa mempengaruhi kemampuan untuk menghabiskan waktu dan energi anda dalam menjalani sebuah game.
    contohnya game yang disertai dengan audio musik : Musik sudah terbukti bisa memperbaiki kinerja otak seperti memperkuat memori. Tidak ada lagi game yang lebih baik dari audiosurf untuk mendapatkan manfaat musik. Melalui game ini, anda akan menggunakan bagian otak anda lebih banyak dibandingkan hanya dengan mendengarkan musik biasa karena keterampilan anda juga bisa digunakan disini.

    BalasHapus