Sabtu, 31 Maret 2018

Landasan Teoritis MultiMedia Pembelajaran


LANDASAN TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

   Pada postingan pertama saya kali ini akan membahas mengenai “Landasan Teoritis Multimedia Pembelajaran”. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai landasan teoritis multimedia pembelajaran, ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Pembelajaran, pada dasarnya yang dimaksud dengan Pembelajaran menurut Puraningsih (Psiko Edukasi_jurnal Pendidikan Psikologi dan Konseling, 2006) adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas  atau di luar kelas, secara individual, kelompok atau klasikal dengan tujuan menjadikan siswa belajar. Dalam pembelajaran pesan-pesan komunikasi seperti verbal dan buku cetak menjadi alat utama untuk menyampaikan ide-ide atau konsep kepada peserta didik. Pesan verbal dalam pembelajaran memang mampu menjadi alat berkomunikasi yang sangat praktis pada manusia. Akan tetapi pesan verbal saja memiliki keterbatasan seperti adanya rasa bosan, dan kurang tertangkapnya konsep dengan jelas. Salah satu cara agar pesan dapat tersampaikan dengan jelas dan menarik yaitu dengan menggunakan multimedia. Pada dasarnya yang dimaksud dengan Multimedia menurut Vaughan (2004) adalah kombinasi dari Text, Grafik, Suara, Gmabar, Animasi dan Video yang dimanipulasi secara digital, sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi dalam proses pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat lebih menarik minat siswa, biasanya disebut dengan Multimedia Interaktif. Dalam hal ini untuk memahami lebih jelas mengenai Multimedia Interaktif dapat dilihat dari bagan berikut ini, yaitu :
Dalam hal ini Multimedia Interaktif mempunya kelebihan, diantaranya yaitu sebagai berikut :
       a)   Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
       b)   Pengajar akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan   
       Pembelajaran
       c)     Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam 
             satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan  pembelajaran   
       d)    Menambah motivasi pembelajar selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan       
           pembelajaran yang diinginkan
       e)     Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan 
             penjelasan atau alat peraga yang konvensional
        f)     Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Pada dasarnya apabila ditinjau berdasarkan History (Sejarah) Istilah Multimedia muncul melalui media masa diawal 1990. Istilah ini dipakai untuk menyatukan teknologi digital dan analog dibidang entertainment, publishingcommunications, marketing, advertising, dan juga commerce. Multimedia merupakan penggabungan dua kata ”multi” dan “media”. Multi berarti “banyak” sedangkan media atau bentuk jamaknya berarti medium. Sehingga dapat disimpulkan bahwasannya Multimedia merupakan media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia sendiri dibagi menjadi dua yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif.
ü  Multimedia Linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan). Contohnya : TV dan film.
ü  Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contohnya : multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.

Sehinga dapat disimpulkan bahwasannya dengan menggunakan multimedia informasi dari guru dapat tersampaikan dengan cara yang lebih bermakna kepada peserta didik. Terdapat banyak teknologi yang tersedia untuk membuat program multimedia yang inovatif dan interaktif. Program multimedia dapat meningkatkan kinerja peserta didik, menyajikan pengetahuan mereka dalam berbagai cara, memecahkan masalah, dan membangun pengetahuan. Pembelajaran berbasis multimedia didasarkan pada ide bahwa pesan-pesan pembelajaran harus dirancang sejalan dengan bagaimana otak manusia bekerja.

LANDASAN TEORITIS PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
       Pada dasarnya Sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran media pembelajaran memegang peranan yang dominan dalam proses penyampaian pesan materi pembelajaran dari guru kepada siswa. Terdapat beberapa Landasan Teoritis yang mendasari penggunaan media dalam proses pembelajaran yaitu :
1)      Landasan Filosofis
Landasan yang petama yakni Landasan filosofis, landasan ini berasal dari kata “filosofis” yang memiliki suatu arti “ pandangan “. Menurut Daryanto (2010:12) memaparkan landasan filosofis penggunaan media pembelajaran yaitu bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dalam hal ini maksudnya adalah bisa dikatakan bahwa, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi, siswa harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.
Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis, yang lebih manusiawi.
2)      Landasan Psikologis
Pada dasarnya dalam Landasan Psikologi kita harus memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar,dan Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Disamping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Sehingga dapat disimpulakan bahwasannya Landasan psikologis sangat penting diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi dalam menentukan hasil belajar. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi, hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Oleh karenanya agar dapat berjalan optimal dan efektif diperlukannya, yakni :
a)      Diadakannya pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik  perhatian siswa serta memberikan kejelasan objek yang diamatinya
b)      Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Dalam hal ini kajian psikologis menyetakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berikatan dengan kontinum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran. Coba perhatikan piramida berikut ini :


 Mulanya seorang pakar psikologi bernama Edgar Dale membuat jenjang Konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol.
Dari gambar kerucut pengalaman (cone of experience) Edgar Dale diatas. Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan teknologi pembelajaran. Hal ini sangat berimplikasi terhadap penggunaan multimedia pembelajaran karena dengan pemilihan multimedia pembelajaran yang tepat pada pebelajar akan memberikan tingkat keterlibatan yang diinginkan dan tentunya berpengaruh terhadap tingkat memorisasi pebelajar.
1)      Landasan Teknologis
Seperti yang kita rasakan saat ini bahwasannya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi komunikasi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat untuk selanjutnya berpengaruh terhadap pola komunikasi di masyarakat. Oleh karena itu dikarenakan semakin pesatnya perkembangan teknologi membuat tuntutan masyarakat menjadi semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga menyebabkan pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan pola tradisional, karena cara ini tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Pada dasarnya hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Banyak yang diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan yang membentu mengatasi berbagai masalah pendidikan sehingga dapat membantu siswa belajar secara individual dengan efektif dan efisien. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. berikut konsep dari multimedia yg berlandsakan teknologi. Seperti yang digambarkan berikut ini :
1)      Landasan Empiris
 Menurut  Daryanto (2011:16) memaparkan bahwasannya landasan empiris dalam penggunaan media pembelajaran dimana temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual.
kita sebagai Pebelajar yang memiliki gaya visual akan lebih mendapat keuntungan dari penggunaan media visual, seperti film, video, gambar atau diagram; sedangkan pebelajar yang memiliki gaya belajar auditif lebih mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran auditif, seperti rekaman, radio, atau ceramah guru.   Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.

2)      Landasan Historis
Dan terakhir, yaitu Landasan Histori , Yang dimaksud dengan landasan historis media pembelajaran adalah secara rasional penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep media pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923. Yang sampai saat ini dimana dalam sebuah proses pembelajaran dibutuhkannya media pembelajaran agar proses pembelajran lebih efektif dan efisien serta dapat tercapainya tujuan pembelajaran dengan optimal.


PERMASALAHAN :
1)   Jelaskan menurut pendapat anda bagaimanakah proses pembelajaran di Indonesia saat ini, dimana teknologi berkembang dengan pesat ? dan apakah dampak serta pengaruhnya perkembangan teknologi bagi sistem pendidikan di Indonesia ?
2)   Berdasarkan pada piramida kerucut yang dikemukakan oleh Edgar Dale yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, apakah dengan pengalaman yang dialami oleh seorang anak dapat menjadikan anak menjadi siswa yang kritis dan inovatif ? jelaskan dengan singkat!
3)    Jelaskan menurut pendapat anda, media pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat menarik minat belajar siswa ? serta berikan alasannya!







Share:

3 komentar:

  1. Saya akan menjawab permasalahan kedua
    apakah dengan pengalaman yang dialami oleh seorang anak dapat menjadikan anak menjadi siswa yang kritis dan inovatif ? Jawabannya bisa saja karena Pengalaman langsung akan memberikan informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba sehingga anak akan menjado lebih kritis dan inovatif berkat pengalaman yang sudah mereka dapatkan

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 3. Menurut saya yaitu Multimedia projector

    Kini, hampir sebagian besar pasar projector dikuasai oleh projector digital. Mulai dari yang berteknologi LCD ( Liquid Crystal Display ), DLP ( digital Light Processing ), sampai tenologi terbaru yang kini tengah beranjak popular, LCOS ( Liquid Crystal On Single Crystal Silicon ). Tidak heran, karena projector digital ini memang bobotnya relative ringan, dan harganya pun relative jauh dibawah projector CRT. Untuk melakukan mengajar sudah sangat memungkinkan guru untuk menggunakan multimedia projector atu lebih dikenal dengan LCD projector.

    Multimedia projector adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan unsure-unsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik secara terpisah maupun gabungan diantara unsure-unsur media tersebut dapat dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya seperti computer, video player, dan lain-lain. Yang dapat digunakan untuk kegiatan presentasi, pembelajaran, pemutaran film, dan lain-lain. Mengapa? Karena ada beberapa prinsip/kriteria penggunaan media yang perlu dipedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar yaitu :

    Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan
    Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami siswa
    Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar atau mungkin sudah tersedia di sekolah
    Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam proses pembelajaran
    Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung
    Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami siswa.

    BalasHapus
  3. baiklah saya akan menjawab permasalahan anda nomor 1 yaitu :

    Perkembangan internet dalam dunia pendidikan telah menghasilkan sebuah sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem ini maka seorang pelajar tidak perlu lagi pergi kesekolah seperti layaknya sekolah formal. Namun cukup meluangkan waktunya untuk bertatap muka dengan dosen atau guru lewat monitor komputer. Demikian juga pelajar tidak hanya memperoleh informasi tentang pengetahuan melalui buku perpustakaan bahkan harus pergi ke perpustakaan untuk memperoleh pengetahuan, namun cukup ada di depan monitor, pengetahuan yang akan dicari sudah tersedia

    erkembangan teknologi khususnya di bidang pendidikan dapat memajukan motivasi siswa agar lebih unggul dan lebih maju dalam penggunaan teknologi.

    Motivasi dalam pendidikan juga dapat mempengaruhi penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran yang di langsungkan. Motivasi berguna untuk menyemangatkan siswa yang menyerah dan putus asa dalam kemajuaan teknologi yang terjadi. Tanpa di sadari ada juga dari beberapa siswa yang langsung menganggap dirinya tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan . dan di sini lah guna motivasi.

    Di dalam menghadapi perkembangan teknologi siswa di tuntut untuk lebih kreatif lagi dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang. Bukan hanya siswa yang di tuntut untuk lebih kreatif, tetapi guru juga di tuntut agar lebih memahani segala yang ada. Sekarang saja internet menjadi suatu hal yang banyak di gunakan dalam proses pembelajaran.

    BalasHapus