PRINSIP DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Pada
materi sebelumnya telah dibahas mengenai Landasan Teoritis Multimedia
Pembelajaran, nah untuk postingan kali ini kita akan membahas lebih dalam lagi
mengenai “Prinsip Dasar Multimedia
Pembelajaran”. Agar dapat dengan mudah mengingat materi sebelumna yang masih
ada kaitannya dengan materi yang akan dibahas pada postingan kali ini,
perhatikan gambar berikut ini :
Dari gambar diatas dan seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwasannya Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih
media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara
terintegrasi, sehingga diharapkan dengan adanya multimedia ini siswa dapat
dengan mudah untuk memahami suatu pembelajaran agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan efisien dan efektif serta tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan optimal. Pada postingan kali ini kita tidak membahas lagi mengenai
landasan teoritis multimedia melainkan mengenai Prinsip Dasar Multimedia pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian Richard
E. Mayer
menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi belajar yang berbeda-beda,
selain itu Richard E. Mayer juga menyatakan bahwasannya pesan multimedia yang
dirancang dengan tata cara otak manusia bekerja akan lebih mungkin pembelajaran
menjadi lebih bermakna dibandingkan dengan pesan multimedia yang tidak
dirancang dengan mengikuti cara kerja otak manusia. Oleh karena itu Richard E.
Mayer menawarkan lima tahapan dalam merancang pesan multimedia yaitu;
(1) Memilih kata-kata yang relevan
dari teks dan narasi yang tersaji
(2) Memilih gambar-gambar yang relevan
dari ilustrasi yang tersaji
(3) Mengatur kata-kata yang terpilih
kedalam represendasi verbal yang koheren
(4) Mengatur gambar-gamabr yang
tersaji kedalam representasi visual yang koheren
(5) Memadukan representasi verbal
dan representasi visual secara koheren
Perlu diketahui bahwa dengan
menggunakan multimedia, informasi dari guru dapat tersampaikan dengan cara yang
lebih bermakna kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat dengan
optimal memahami dan mendalami materi yang telah disampaikan oleh gur. Pada
dasarnya ternyata terdapat banyak teknologi yang tersedia untuk membuat program multimedia
yang inovatif dan interaktif. Program multimedia dapat meningkatkan kinerja
peserta didik, menyajikan pengetahuan mereka dalam berbagai cara, memecahkan
masalah, dan membangun pengetahuan. Pembelajaran berbasis multimedia didasarkan
pada ide bahwa pesan-pesan pembelajaran harus dirancang sejalan dengan
bagaimana otak manusia bekerja.
Seperti yang kita ketahui
bahwasannya dalam proses pembelajaran, Multimedia sangat membantu guru dalam
menyampaikan materi. Multimedia terdiri dari tiga level yaitu didasarkan pada
alat-alat yang digunakan untuk mengirimkan pesan (media pengirimannya),
format-format representasi yang digunakan untuk menyajikan pesan (mode-mode
presentasinya seperti gambar, teks dan lain-lain), dan modalitas inderawi yang
digunakan pengguna/siswa untuk menerima pesan (pancaindera). Multimedia
pembelajaran bukan hanya sekedar perpaduan berbagai media tanpa ada landasan
atau pendekatan sebagai dasar pembelajarannya. Berikut akan dibahas mengenai pendekatan
dan prinsip-prinsip dalam multimedia pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
PENDEKATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Pada dasarnya untuk tercapainya tujuan pembelajaran dengan
optimal maka di butuhkannya beberapa pendekatan dalam proses pembelajarannya,
yaitu sebagai berikut :
a)
Pendekatan Berpusat Pada Teknologi (Technology
Centered)
Pada
dasarnya pendekatan yang berpusat pada teknologi ini merupakan Pendekatan yang dimulai
dengan kapabilitas fungsional dari multimedia dan terfokus pada kecanggihan
dalam teknologi multimedia, oleh karena itu multimedia sebaiknya dirancang
untuk dapat digabungkan dengan teknologi-teknologi komunikasi yang bermunculan
saat ini. Misalnya multimedia digabungkan ke dalam teknologi web.
Seperti
yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya bahwasannya teknologi sangat
berpengaruh besar terhadap perkembangan pendidikan, dimana dengan adanya
teknologi, maka pembelajaran dapat dengan mudah dapat dipahami oleh siswa,
seperti contohnya saja dalam pembelajaran kimia, dimana meteri mengenai larutan
elektrolit dan non-elektrolit dapat dibuat animasinya yakni dengan virtual lab,
dimana virtual lab dapat dengan mudah untuk menggambarkan reaksi-reaksi yang
terjadi serta siswa dapat membedakan mana yang larutan elektrolit dan mana yang
bukan larutan elektrolit.
b) Pendekatan
Berpusat Pada Siswa (Learner Centered)
Selanjutnya yakni pendekatan yang
berpusat pada siswa, dalam hal ini pendekatan berpusat pada siswa merupakan Pendekatan
yang dimulai dengan pemahaman bagaimana otak manusia bekerja. Fokusnya adalah
menggunakan teknologi multimedia sebagai alat bantu terhadap kognisi manusia.
Desain multimedia yang konsisten dengan cara kerja otak manusia ternyata lebih
efektif dalam meningkatan pembelajaran. Pemahaman terhadap suatu pengetahuan
berkenaan dan dipengaruhi oleh interpretasi terhadap stimulus. Faktor stimulus
adalah karakteristik dari elemen-elemen desain pesan seperti ukuran, ilustrasi,
teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video. Pada dasarnya pendekatan yang
berpusat pada siswa ini adalah siswa dituntut untuk aktif dan kritis dalam
memecahkan sebuah permasalahan dalam proses pembelajaran, sehingga dalam hal
ini guru tidak lagi menjadi pusat informasi melainkan menjadi mediator dalam
proses pembelajaran.
PRINSIP-PRINSIP DASAR MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
Dalam hal ini akan dibahas mengenai
prinsip-prinsip dasar multimedia pembelajaran, Richard E. Mayer mendefinisikan multimedia sebagai presentasi materi
dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Kata-kata disajikan dalam
bentuk tulisan ataupun yang diucapkan, dan gambar bisa disajikan dalam bentuk
grafik statis (seperti ilustrasi, grafik, foto, dan peta) atau menggunakan
grafik dinamis (seperti animasi dan video). Sedangkan menurut Robin & Linda
multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video.
Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Richard
E. Mayer, maka Mayer dapat menyimpulkan bahwasannya ada 12 prinsip dasain
multimedia pembelajaran yang dapat diterapkan di pembelajaran, yaitu sebagai
berikut :
1) Prinsip
Multimedia
Menurut prinsip ini, siswa dapat belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar
daripada hanya kata-kata saja. Apabila pengembang multimedia pembelajaran
menginginkan peningkatan pemahaman dan meningkatkan mutu desain multimedia maka
sajian multimedia hendaknya memadukan dua kata-kata (teks) dan diikuti dengan
sajian gambar. Saat kata-kata dan gambar disajikan secara bersamaan
siswa mempunyai kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan
pictorial dan membangun hubungan diantara keduanya. Sehingga pembelajaran dapat
menjadi menarik yang akan menumbuhkan minat siswa dalam proses pembelajaran.
2) Prinsip
Keterdekatan Ruang
Pada dasarnya prinsip ini menekankan
pada Siswa yang dapat belajar lebih baik saat
kata-kata dan gambar-gambar terkait disajikan secara berdekatan dari pada saat
disajikan saling berjauhan dalam halaman atau layar slide. Gambar dan kata-kata
yang disajikan haruslah berdekatan dalam on-screen. Gambar dan teks/
kata yang berjauhan akan menyulitkan bagi siswa untuk memahami-nya atau bisa
jadi bias makna yang disebabkan tek dan gambar yang berjauhan tersebut. Oleh
karena itu, ketika ada gambar (or sodarenye nyang laen seperti video, animasi,
dll) yang dilengkapi dengan teks, maka teks tersebut harus merupakan jadi satu
kesatuan dari gambar tersebut, jangan menjadi sesuatu yang terpisah.
3) Prinsip Keterdekatan Waktu
Beranjak dari prinsip
kedua , pada prinsip ini lebih menekakan siswa agar dapat proses belajar lebih
baik saat kata-kata dan gambar terkait disajikan secara simultan (berbarengan)
daripada suksesif (bergantian). Untuk meningkatkan pemahaman siswa gambar dan
teks/kata sebaiknya disajikan secara berbarengan
dalam on-screen bukan bergantian sebab jika disajikan secara
bergantian dapat menyebabkan terjadi kesalahan dalam memproses informasi yaitu
hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual tidak
terjadi, sehingga terjadi kesinambungan dalam proses pembelajaran yang sedang
dilakukan.
4) Prinsip Koherensi
Gabungan dari beberapa
prinsip diatas akan membuat Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata,
gambar-gambar atau suara-suara ekstra/tambahan dibuang daripada dimasukkan.
Unsur-unsur tambahan yang tidak perlu sebaiknya dihilangkan dalam
tampilan on-screen, karena unsure tambahan tersebut akan mengalihkan
perhatian siswa dari materi yang penting, bisa menggangu proses penataan
materi, dan dapat menggiring siswa pada materi yang tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Prinsip
koherensi bisa dipecah menjadi tiga versi yang saling melengkapi :
v Pembelajaran siswa terganggu jika
kata-kata dan gambar-gambar menarik namun tidak relevan ditambahkan ke
presentasi multimedia
v Pembelajaran siswa terganggu jika terdapat
suara dan music yang menarik namun tidak relevan
v Pembelajaran siswa akan meningkat jika
kata-kata yang tidak diperlukan disingkirkan.
Dengan
kata lain gambar-gambar dan kata-kata yang menarik tapi tidak relevan bisa
mengalihkan perhatian siswa dari isi materi yang penting, dan bisa mengganggu
proses penataan materi. Dalam penyajian materi melalui multimedia siswa
cenderung bisa belajar lebih banyak dan mendalam jika materi disajikan secara
lebih ringkas. Oleh karena memori kerja otak pada manusia itu terbatas maka
harus difokuskan pada materi yang penting.
5) Prinsip
Modalitas
Siswa dapat belajar
lebih baik dari animasi dan narasi daripada animasi dan teks on-screen.
Gambar-gambar dan kata-kata sama disajikan secara visual (yakni sebagai animasi
dan teks) akan menyebabkan saluran visual/pictorial kelebihan beban sebaliknya
saluran auditori/verbal tidak termanfaatkan. Oleh karena itu dalam pengembangan
multimedia saluaran visual dan auditori digunakan secara seimbang. Sehinga pesan
yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa dan tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai dengan optimal.
6) Prinsip Redundansi
Siswa dapat belajar
lebih baik dari animasi dan narasi darpada animasi, narasi dan tekson-screen.
Jika kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara visual yakni animasi dan teks
akan menyebabkan saluran visual kelebihan beban sehingga pemrosesan informasi
kurang maksimal dan menyebabkan siswa kesulitan dalam menganalisa suatu
pembelajaran yang ada.
7) Prinsip Perbedaan Individual
Dalam prinsip ini
dijelaskan bahwasannya ternyata Pengaruh desain lebih kuat terhadap siswa
berpengatahuan rendah daripada siswa berpengetahuan tinggi, dan siswa
berkemampuan spatial tinggi lebih baik daripada siswa berspasial rendah.
Penggunaan multimedia sebainya digunakan pada siswa yang belum mempelajari
materi bukan untuk mengulang (remidi), sebab siswa yang memiliki pengetahuan
kurang tertarik pada unsur-unsur multimedia. Begitu juga siswa yang kemampuan
spasial rendah juga tidak begitu tertarik dengan tampilan multimedia.
8) Prinsip
Personalisasi
Pada dasarnya prinsip ini mengatakan
bahwasannya siswa dapat belajar lebih baik dari
teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat
yang lebih bersifat formal. Lebih baik menggunakan kata-kata lugas dan
enak daripada bahasa teoritis, oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahasa
yang komunikatif dan sedikit ber-style. Dalam hal ini menggunakan teks yang ber-style
dikarena untuk membuat siswa penasaran akan tulisan yang ada sehingga akan
menumbuhkan sifat rasa ingin tahu dari dalam diri siswa tersebut.
9) Prinsip Interaktivitas
Nah prinsip yang berikutnya yaitu prinsip Interaktivitas, dimana pada
dasarnya prinsip ini menekankan pada siswa dapat belajar lebih baik ketika
ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif:
simulasi, game, branching). Sebenarnya, belajar itu tidak selalu linier alias
urut satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal
lain. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna
dapat mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata lain,
lebih manipulatif (dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih
baik. Simulasi, branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang
komunikatif, dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin
tinggi. Terkadang siswa bosan dengan metode yang digunakan oleh guru
secraa terus menerus selalu sama, oleh karenanya dibutuhkannya metode yang
dapat menarik siswa agar dapat bermain sambil belajar sehingga selain mendapat
kecerian siswa juga mendapatkan pembelajaran ari proses tersebut.
10) Prinsip Sinyal
(cue, highlight, etc)
Pada dasarnya prinsip ini menekankan pada proses pembelajaran dimana
siswa dapat belajar lebih baik ketika kata-kata,
diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang
disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk
menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest).
Karena itu kombinasi penggunaan media yang relevan sangat penting sebagai
isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan sesuatu.
11) Prinsip
Praktek
Pada prinsip ini, hal yang terbaik dalam proses pembelajaran adalah interaksi, dimana dalam hal ini
interaksi adalah hal terbaik untuk belajar,kerja
praktek dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman
yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari. Seperti yang telah di
bahas pada postingan sebelumnya bahwasannya pengalaman merupakan guru terbaik
dalam proses pembelajaran, dimana pengalaman akan mengajarkan siswa untuk dapat
belajar memcahkan masalahnya sendiri sehingga menjadikan siswa untuk berpikir
kritis dan inovatif.
12) Prinsip Pengandaian
Pada prinsip yang terakhir, yakni
prinsip pengandaian pada dasarnya merupakan prinsip yang menjelaskan bahwasanya
materi
dengan audio meningkatkan belajar. Siswa
belajar lebih baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada
layar.
Pada dasarnya dapat
disimpulkan bahwasannya dalam membuat multimedia pembelajaran harus dibuat
semenarik mungkin agar dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa dan rasa
penasaran siswa akan pembelajaran yang akan disampaikan oleh seorang guru.
Dari banyak ulasan diatas maka dapat
ditarik keismpulan bahwasannya penerapan prinsip-prinsip desain multimedia dalam
pengembangan multimedia pembelajaran akan
dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar sekaligus akan dapat
meningkatkan kualitas tampilan multimedia itu sendiri. Multimedia sesungguhnya
proses mengintegrasikan unsur-unsur pesan auditori dan visual menjadi informasi
yang relevan sehingga menjadi kunci pembelajaran yang penuh makna.
Multimedia pembelajaran akan menjadi efektif
apabila sajian terdiri atas unsure gambar dan kata-kata bukan hanya kata-kata
saja, bagian yang terkait anatara gambar dan teks atau narasi dan animasi
disajikan secara berbarengan, tidak ada unsur-unsur ekstra atau tambahan yang
tidak perlu ditampilakan dalam sajian multimedia, adanya keberimbangan salauran
pesan antara saluran melalui auditori dan visual, serta memperhatikan perbedaan
individual. Selain itu penggunaan multimedia (kombinasi
antara teks, gambar, grafik, audio/narasi, animasi, simulasi, video) secara
efektif untuk mengakomodir perbedaan modalitas belajar yang ada paa
masing-masing siswa
PERMASALAHAN :
1) Jelaskan menurut pendapat anda, bagaimanakan
seorang guru dapat menerapkan system pembelajaran yang dapat menarik minat
siswa dan rasa ingin tahu siswa dalam proses pembelajaran ?
2) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwasannya prinsip dasar multimedia ini banyak menggunakan alat/media yang
berbasis komputer, menurut pendapat anda bagaimanakah upaya mengatasi maslaah
yang terjadi di Indonesia timur yang mana maih banyak daerah 3T yang minim akan
teknologi yang berkembang pesat saat ini ?
3)
Jelaskan mengapa untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan optimal dibutuhkan pendekatan, baik pendekatan yang
berpusat pada teknologi maupun pendekatan yang berpusat pada siswa ? jelaskan
dan hubungkan dengan kurikulum yang diterapkan di Indonesia!
4) Jelaskan munurut pendapat anda sendiri,
multimedia yang bagaimanakah yang dapat dikatakan efektif dan efisien ?
jelaskan dengan singkat!
Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan keempat menurut saya multimedia yang efektif dan efisien adalah multimedia yang pembuatannya tidak mempersulit seorang guru dan multimedia yang sesuai dengan tujuan dan waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Misalnya untuk dapat menjelaskan materi ikatan seorang guru membuat multimedia pembelajaran dengan membuat power point agak tidak menyulitkan guru. Guru hanya perlu menampilakn poin-poin atau materi penting saja dan untuk dapat menambah pengetahuan siswa guru juga menampilkan gambaran ikatan kimia tersebut baik ikatan ionuk maupun ikatan kovalen. Multimedia ini mampu bekeja efektif dan juga efisien dalam pembelajaran
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahn anda nomer 1 yaitu :
BalasHapusbagaimanakan seorang guru dapat menerapkan system pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dan rasa ingin tahu siswa dalam proses pembelajaran ?
dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, pandangan guru terhadap siswa akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai siswa, hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
Guru yang memandang siswa sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang siswa sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal, maka sangat penting meluruskan kekeliruan dalam memandang setiap siswa, dalam memandang siswa sebaiknya dipandang bahwa setiap siswa mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, sehingga guru dapat dengan mudah melakukan pendekatan pengajaran.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan ke-2
BalasHapusbaik lah mungkin solusinya menurut saya itu dengan cara memberikan listrik terlebih dahulu kedaerah tersebut, apabila susah di jangkau menggunakan listrik kabel maka alternatifnya menggunakan selsurya.kemudian memberikan pengajaran tentang pengoprasian komputer oleh ahlinya yang di tempat kan pemerintah di daerah2 terpencil tersebut, setelah dirasa cukup memikirkan penyimpanan alat2 tersebut, kemudian baru di berikan bantuan peralatan kesekolah2 yng ada di daerah tersebut
mungkin itu solusi dari saya, karena permasalahn di indonesia timur dari dulu hingga sekarang belum terselesaikan
Saya akan menjawab no 3. Menurut saya pendekatan merupakan langkah awal pada proses pengenalan siswa, dalam pembelajaran sangat penting untuk mengetahui kaeakteristik dari siswa yang ingin kita ajar.adanya pemahaman akan siswa ini mampu membantu mengoptimalkan penyampaian pembelajaran yang baik sesui dengan model, media serta multimedia yang cocok digunakan untuk siswa teesebut sehingga kurikululum yang dibuat sesuai dengan potensi siswa dinegara tersebut dan dapat dijalankan dengan baik
BalasHapus