PRESENTASI E-LEARNING PART
1
“ TEORI PERKEMBANGAN ATOM ”
Baiklah, pada pertemuan kali ini kita akan membahas
mengenai materi “Teori Perkembangan Atom”
pada dasarnya teori perkembangan atom dimulai pada beberapa abad sebelum masehi, filsuf-filsuf Yunani, di
antaranya Leucippus dan Democritus berpendapat bahwa semua materi terdiri dari
partikel-partikel kecil yang tak terbagi. Democritus menyatakan bahwa jika
suatu materi dibagi menjadi bagian yang lebih kecil kemudian terus dibagi lagi
maka akan sampai pada suatu saat di mana didapat bagian yang sangat kecil yang
tidak dapat dihancurkan atau dibagi lagi yang disebut atom (‘atomos’ dalam
bahasa Yunani yang artinya ‘tak terbagi’). Namun,
pemikiran filosofis tersebut tidak begitu diterima pada saat itu hingga pada
awal abad ke-18, John Dalton merumuskan teori atom yang berhasil menjelaskan
hukum-hukum dasar kimia – hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan
hukum kelipatan perbandingan.
Adapun tujuan dari proses pembelajaran kali ii, yaitu sebagai berikut :
1) siswa diharapkan dapat memahami dan mengerti pengertian atom dan strukturnya
2) siswa diharapkan mampu menjelaskan dan memahami mengenai teori perkembangan atom
3) siswa di harapkan mampu menganalisis struktur atom dari masing-masing teori perkembangan atom
4) siswa diharapkan mampu membuat struktur atom dari masing-masing teori atom yang ada
Adapun tujuan dari proses pembelajaran kali ii, yaitu sebagai berikut :
1) siswa diharapkan dapat memahami dan mengerti pengertian atom dan strukturnya
2) siswa diharapkan mampu menjelaskan dan memahami mengenai teori perkembangan atom
3) siswa di harapkan mampu menganalisis struktur atom dari masing-masing teori perkembangan atom
4) siswa diharapkan mampu membuat struktur atom dari masing-masing teori atom yang ada
Berikut akan dijelaskan mengenai
teori para ahli mengenai atom, yaitu sebagai berikut :
a) Teori Dalton
Pada
dasarnya teori Dalton menyatakan bahwasannya atom merupakan
2)
Semua
atom dari satu unsur yang sama adalah identik, namun atom unsur satu berbeda
dengan atom unsur-unsur lainnya.
3)
Atom dari
satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui reaksi
kimia; atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.
4)
Senyawa
terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda dengan rasio
atom yang spesifik.
Teori atom Dalton ini
memberikan gambaran model atom seperti model bola pejal atau model bola
billiard.
b) Teori Atom J.J Thomson
Pada tahun
1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Eksperimen
tersebut menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan) oleh medan
magnet maupun medan listrik. Hal
ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel yang bermuatan
listrik. Pada eksperimen dengan medan listrik, sinar katoda terbelokkan menuju
ke arah kutub bermuatan positif. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda
merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Selanjutnya, partikel sinar
katoda ini disebut sebagai elektron. Penemuan elektron ini kemudian mengacu
pada kesimpulan bahwa di dalam atom terdapat elektron yang bermuatan negatif. Menurut model atom
Thomson, elektron bermuatan negatif tersebar dalam bola bermuatan positif
seperti model roti kismis, di mana kismis-kismis adalah elektron-elektron, dan
roti adalah bola bermuatan positif.
c) Teori Atom Rutherford
Pada tahun
1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen menembakkan partikel α — partikel
bermuatan positif — pada lempeng emas tipis. Ia menemukan bahwa sebagian besar
partikel-partikel α tersebut menembus melewati lempeng emas, namun ada sebagian
yang mengalami pembelokan bahkan terpantulkan. Hal ini mengacu pada kesimpulan
model atom Rutherford: model inti, di mana dalam atom yang sebagian besar
merupakan ruang kosong terdapat inti yang padat pejal dan masif bermuatan
positif yang disebut sebagai inti atom; dan elektron-elektron bermuatan negatif
yang mengitari inti atom.
d) Teori Atom Bohr
Pada tahun
1913, Niels Bohr mengajukan model atom untuk menjelaskan fenomena penampakan
sinar dari unsur-unsur ketika dikenakan pada nyala api ataupun tegangan listrik
tinggi. Model atom yang ia ajukan secara khusus merupakan model atom hidrogen
untuk menjelaskan fenomena spektrum garis atom hidrogen. Bohr menyatakan bahwa
elektron-elektron bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan
positif pada jarak tertentu yang berbeda-beda seperti orbit planet-planet
mengitari matahari. Oleh karena itu, model atom Bohr disebut juga model tata surya.
Setiap lintasan orbit elektron berada tingkat energi yang berbeda; semakin jauh
lintasan orbit dari inti, semakin tinggi tingkat energi. Lintasan orbit
elektron ini disebut juga kulit elektron. Ketika elektron jatuh dari orbit yang
lebih luar ke orbit yang lebih dalam, sinar yang diradiasikan bergantung pada
tingkat energi dari kedua lintasan orbit tersebut.
e) Teori Atom Mekanika Kuantum
Pada tahun
1924, Louis de Broglie menyatakan hipotesis dualisme partikel-gelombang — semua
materi dapat memiliki sifat seperti gelombang. Elektron memiliki sifat seperti
partikel dan juga sifat seperti gelombang. Pada tahun 1926, Erwin Schrödinger
merumuskan persamaan matematis yang
kini disebut persamaan gelombang Schrödinger, yang memperhitungkan sifat
seperti partikel dan seperti gelombang dari elektron. Pada tahun 1927, Werner
Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa
posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, namun hanya dapat
ditentukan peluang posisinya. Teori-teori — dualisme partikel gelombang, asas
ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan Schrödinger—ini kemudian menjadi dasar
dari teori atom mekanika kuantum. Penyelesaian persamaan Schrödinger
menghasilkan fungsi gelombang yang disebut orbital. Orbital biasanya
digambarkan seperti awan elektron, di mana kerapatan awan tersebut menunjukkan
peluang posisi elektron. Semakin rapat awan elektron maka semakin tinggi
peluang elektron, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, model atom mekanika
kuantum disebut juga model awan elektron.
Sebelumnya, pada tahun 1919, Rutherford berhasil menemukan partikel
bermuatan positif, yang disebut proton, dari eksperimen penembakkan partikel α
pada atom nitrogen di udara. Lalu, pada tahun 1932, James Chadwick menemukan
partikel netral, yang disebut neutron, dari eksperimen bombardir partikel α
pada berbagai unsur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam model awan
elektron, awan elektron terdiri dari elektron-elektron bermuatan negatif yang
bergerak sangat cepat mengelilingi inti atom yang tersusun dariproton yang
bermuatan positif dan neutron yang tak bermuatan.
Terimakasih atas materi ini, saya jadi semakin paham akan perkembangan model atom ini. Izin share, sebagai bahan bacaan.
BalasHapusTerimakasih atas materi yang sudah diberikan, saya lebih bisa memahaminya karena penjelasan nya sangat lengkap
BalasHapusTerimakasih atas materinya,dengan membacanya saya dapat mengerti tentang teori atom. Semoga dapat bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih atas penjabarannya kak, sangat memuaskan. Materinya sangat membantu saya sekali. Semoga bermanfaat untuk yang lain juga ya kak.
BalasHapusTerima kasih untuk penjelasannya. Menarik dan membantu untuk saya. Izin share ya :)
BalasHapusTerimakasih atas materinya. Sangat membantu saya dalam memahami pengenalan atom.
BalasHapus